Akhirnya, aku sampai ditahap ini. Posisi yang sebenarnya tak pernah kubayangkan. Aku terhempas terlalu jauh dan jatuh terlalu dalam. Kukira langkahku sudah benar. Kupikir aggapanku adalah segalanya. Aku salah, menyerah adalah jawaban yang kupilih; meskipun sebenarnya aku masih ingin memperjuangkan kamu.
Aku terpaksa berhenti karena tugasku untuk mencintaimu
kini telah berakhir. Hari-hariku yang tiba-tiba kosong dan berbeda ternyata
cukup membawa rasa tertekan. Mungkin ini berlebihan. Tentu saja kau pikir
sangat berlebihan karena kamu tak ada dalam posisiku, kamu tak merasakan
sesaknya jadi aku.
Jika aku punya kemampuan membaca matamu dan mengerti
isi otakmu, mungkin aku tak akan mempertahankanmu sejauh ini. Jika aku cukup
cerdas menilai bahwa perhatianmu bukanlah hal yang terlalu spesial, mungkin
sudah dari dulu kita tak saling kenal. Aku terburu2 mengartikan segala
perhatian dan ucapanmu adalah wujud terselubung dari cinta.bukankah ketika
jatuh cinta, setiap orang selalu menganggap segala hal yang biasa terasa begitu
spesial dan manis?
Sejak dulu, harusnya tak perlu kuperhatikan kamu
sedatail itu. Sejak tahu kehadiranmu,
harusnya aku tak menggubris. Aku terlalu penasaran, terlalu mengikuti
rasa keingintahuanku. Semua berlalu dan semua cerita punya akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar