Jika aku memasang Display Picture seperti itu tandanya aku ragu
Jika kamu sering melihat aku bergonta - ganti Display Picture yang sama, itu pertanda aku mulai sering ragu akan kamu
Senin, 19 Mei 2014
Kamis, 08 Mei 2014
Untuk Tuan Petualang
Tuan, ini rahasiaku, yang mungkin akan membuatmu tertawa semakin geli, semakin kencang, hingga menghasilkan setitik air lembut dipelupuk matamu. Bolehkah aku meramalkan masa depan perasaanku kelak padamu? Kamu akan sibuk dengan skripsimu, setelah lulus nanti kamu akan bekerja keluar kota, dan menghabiskan sisa umurmu bersama pilihanmu. Aku yang tertinggal disini, hanya bisa melanjutkan petualanganku sendiri dan kegiatan Ko-Ass ku. Hanya bisa berjalan di taman kota sambil mengenang kamu yang tertawa manis dan leluconmu. Aku tentu hanya bisa melewati tempat makan dan mengingat kamu yang pernah makan dan bercanda denganku dulu.
Wahai tuan petualng, aku tidak seberani itu. Aku mencari
kabar hanya dari sosial mediamu. Ah, iya, aku pengecut. Aku dalam fase ini dan
jika suatu hari nanti kau membaca ini (ku yakin tak pernah kau baca juga) pasti
kau tak menghiraukannya. Asal kau tahu, aku tak pernah meminta pada Tuhan untuk
menurunkan perasaan ini. Kebetulan, kita bertemu dan aku mencintaimu. Tapi, aku
tak pernah percaya kebetulan. Pasti ada sesuatu, yang tak mampu kita pahami dan
kita mengerti. Ada suatu rahasia yang masih Tuhan simpan. Rahasia yang terlalu
abu2 untuk ku jalani
Aku punya mimpi, salah satunya bisa merasakan matahari
terbenam di seluruh pantai di kota ini. Kamu mau tahu alasanku? Aku ini
perempuan lemah, jangan ajak aku naik gunung. Aku lebih suka pantai, aku suka
pasir, aku suka angin, aku suka air, aku suka suara gelombang. Intinya, aku
suka semua dan aku ingin menikmati itu semua bersamamu (lagi)
Pantai Kita
Aku tidak ke mana-mana
Aku masih di kota yang sunyi ini
Tetapi di pantai ini aku ingin berada
Di sana kita berdua pernah bahagia di bawah senja
Mengapa kita tidak ke sana lagi dan mengulang itu?
Kisah disulap jadi senandung untuk berulang kali kunyanyikan
Perahu kenangan terkatung-katung di lautan kata
Dan setiap hari aku merindukan pantai itu
Aku masih di kota yang sunyi ini
Tetapi di pantai ini aku ingin berada
Di sana kita berdua pernah bahagia di bawah senja
Mengapa kita tidak ke sana lagi dan mengulang itu?
Kisah disulap jadi senandung untuk berulang kali kunyanyikan
Perahu kenangan terkatung-katung di lautan kata
Dan setiap hari aku merindukan pantai itu
Akhirnya aku harus terima
Pernah ada satu dua orang yang berada di hati tempat aku berada sekarang
Akhirnya aku harus terima
Akhirnya aku harus terima
Mencintai adalah berbesar hati menerima seseorang secara keseluruhan
Mencintai adalah berbesar jiwa menerima masalalunya
Akhirnya aku harus terima
Mencintai adalah juga
menerimanya
Pernah ada satu dua orang yang berada di hati tempat aku berada sekarang
Akhirnya aku harus terima
Akhirnya aku harus terima
Mencintai adalah berbesar hati menerima seseorang secara keseluruhan
Mencintai adalah berbesar jiwa menerima masalalunya
Akhirnya aku harus terima
Mencintai adalah juga
menerimanya
Selasa, 06 Mei 2014
Semua Ingin yang Terbaik
Disebuah halte salah satu kota. Panas, debu, dan asap berbaur menjadi kesatuan yang khas.
Bapak : nak, lagi pacaran?
Anak : mboten pak. sedang tidak menjalin hubungan apa2 dengan siapa2 kecuali teman.
Bapak : ya seharusnya sih gak boleh pacaran, tapi ta'aruf gak papa kok nak. asal jaga diri ya, auratnya ditutup.
Anak : iya pak, insyaAllah lah dijalani dulu yang ada.
menelisik ke beberapa tahun lalu, bapak yang begitu tegas, disiplin dan religius pada akhirnya memberi "lampu hijau" kepada anak perempuan pertamanya. Masih lekat dalam benak, begitu dilarangnya anak perempuannya membawa teman pria kerumah. atau bahkan mejalin hubungan yang tidak sekedar teman. Bapak yang memberi sebuah kado pada usia 17 tahun anak perempuan pertamanya berupa novel berjudul "Ya Allah, Apa Aku Jatuh Cinta?" bapak yang sangat takut akan anak-anaknya salah jalan. Entah apakah anak perempua tersebut harus senang telah diperbolehkan "dekat" dengan lawan jenisnya atau kah harus sedih karena akan merasa tidak dijaga. Memang terlalu berlebihan, tapi apapun yang terjadi nantinya pasti orang tua ingin yang terbaik buat anak-anaknya.
Bapak : nak, lagi pacaran?
Anak : mboten pak. sedang tidak menjalin hubungan apa2 dengan siapa2 kecuali teman.
Bapak : ya seharusnya sih gak boleh pacaran, tapi ta'aruf gak papa kok nak. asal jaga diri ya, auratnya ditutup.
Anak : iya pak, insyaAllah lah dijalani dulu yang ada.
menelisik ke beberapa tahun lalu, bapak yang begitu tegas, disiplin dan religius pada akhirnya memberi "lampu hijau" kepada anak perempuan pertamanya. Masih lekat dalam benak, begitu dilarangnya anak perempuannya membawa teman pria kerumah. atau bahkan mejalin hubungan yang tidak sekedar teman. Bapak yang memberi sebuah kado pada usia 17 tahun anak perempuan pertamanya berupa novel berjudul "Ya Allah, Apa Aku Jatuh Cinta?" bapak yang sangat takut akan anak-anaknya salah jalan. Entah apakah anak perempua tersebut harus senang telah diperbolehkan "dekat" dengan lawan jenisnya atau kah harus sedih karena akan merasa tidak dijaga. Memang terlalu berlebihan, tapi apapun yang terjadi nantinya pasti orang tua ingin yang terbaik buat anak-anaknya.
JIKA DARI AWAL AKU TAK MENGENALMU
Akhirnya, aku sampai ditahap ini. Posisi yang sebenarnya tak pernah kubayangkan. Aku terhempas terlalu jauh dan jatuh terlalu dalam. Kukira langkahku sudah benar. Kupikir aggapanku adalah segalanya. Aku salah, menyerah adalah jawaban yang kupilih; meskipun sebenarnya aku masih ingin memperjuangkan kamu.
Aku terpaksa berhenti karena tugasku untuk mencintaimu
kini telah berakhir. Hari-hariku yang tiba-tiba kosong dan berbeda ternyata
cukup membawa rasa tertekan. Mungkin ini berlebihan. Tentu saja kau pikir
sangat berlebihan karena kamu tak ada dalam posisiku, kamu tak merasakan
sesaknya jadi aku.
Jika aku punya kemampuan membaca matamu dan mengerti
isi otakmu, mungkin aku tak akan mempertahankanmu sejauh ini. Jika aku cukup
cerdas menilai bahwa perhatianmu bukanlah hal yang terlalu spesial, mungkin
sudah dari dulu kita tak saling kenal. Aku terburu2 mengartikan segala
perhatian dan ucapanmu adalah wujud terselubung dari cinta.bukankah ketika
jatuh cinta, setiap orang selalu menganggap segala hal yang biasa terasa begitu
spesial dan manis?
Sejak dulu, harusnya tak perlu kuperhatikan kamu
sedatail itu. Sejak tahu kehadiranmu,
harusnya aku tak menggubris. Aku terlalu penasaran, terlalu mengikuti
rasa keingintahuanku. Semua berlalu dan semua cerita punya akhir.
Sabtu, 03 Mei 2014
Pantai WatuUlo dan Pantai Payangan
deretan batu yang memanjang (WatuUlo)
bentangan pasir hitam (WatuUlo)
gulungan ombak yang lumayan berisik(WatuUlo)
semacam bukit (Payangan)
lagi-lagi, bentangan pasir hitam(Payangan)
gulungan ombak yang sangat sopan (Payangan)
karena persamaan kamu dan pantai adalah sama-sama berhasil menyamankan hati :)
Jumat, 02 Mei 2014
seberkas embun
Masih ada setetes embun disaat fajar mulai menyongsong naik
Fajar yang membangunkan bumi dengan meninggalkan seberkas suasana dingin
Fajar yang terkadang tak diinginkan oleh sebagian hati
Fajar yang memaksa embun untuk lenyap
Kini, embun yang tersisa hampir pudar
Atau bahkan tak kasat mata, hanya bisa di Rasa..
Fajar yang membangunkan bumi dengan meninggalkan seberkas suasana dingin
Fajar yang terkadang tak diinginkan oleh sebagian hati
Fajar yang memaksa embun untuk lenyap
Kini, embun yang tersisa hampir pudar
Atau bahkan tak kasat mata, hanya bisa di Rasa..
Langganan:
Postingan (Atom)