Hipwe-Orang bilang pengharapan adalah sumber sakit hati yang paling tak
terelakkan. Dan aku, adalah orang keras kepala yang rela pasang badan
untuk menerima sakit yang kelak berdatangan. Jujur, aku sering
membayangkan bagaimana rasanya jika kelak kita bisa bersama. Menyatukan 2
ke-aku-an kita jadi satu “kita” yang tak terpisah spasi dan jeda.
Sesekali aku suka mengamatimu yang sedang sibuk dengan gawaimu. Aku juga sering mencuri pandang waktu kau terlihat serius menggigit roti. Andai, aku berani menghentikan waktu. Menemani jenuhmu yang
mungkin saja tiba-tiba menyerang.
Jika “kita” itu memang ada. Kuharap, langkah yang kuambil saat ini
memang mengarah ke sana. Kau memang selalu mengisi pikiranku. Aku ingin
melakukan ini dan itu. Tapi pada akhirnya jalan terbaik menurutku adalah
diam, mengamatimu, sembari terus membawa namamu dalam dawai-dawai doa
nan bisu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar