Sabtu, 13 Desember 2014

Saturday Night

apa yang terlintas difikiran para "single" tentang kalimat tersebut, kelabu, suram,biasa aja. Yang lain pada hangout sama temen, jalan berdua sama pacar, keluar makan bareng keluarga, nah ini malah sibuk sama textbook. Eh tapi ada yang istimewa, apalagi kalau gak pesan singkat dari dia, uda beberapa hari gak komunikasi, mencoba gak cari tau biar gak kliatan kangennya. ah namanya juga wanita, sekalinya di kasih kabar malah curhat.

Jumat, 12 Desember 2014

Anak Kost: Sebuah Puisi

Hidup anak kost itu penuh seni.
Seni hidup sendiri.
Seni menabahkan hati menghadapi teman kost yang suka menang sendiri.
Seni mencukupkan diri dengan uang bulanan yang terasa makin sedikit dari hari ke hari

Jumat, 05 Desember 2014

Kuakui. Sesekali pikiranku melayang begitu saja ke suatu tempat yang kuharap bisa dinamai “Kita”

Hipwe-Orang bilang pengharapan adalah sumber sakit hati yang paling tak terelakkan. Dan aku, adalah orang keras kepala yang rela pasang badan untuk menerima sakit yang kelak berdatangan. Jujur, aku sering membayangkan bagaimana rasanya jika kelak kita bisa bersama. Menyatukan 2 ke-aku-an kita jadi satu “kita” yang tak terpisah spasi dan jeda.
Sesekali aku suka mengamatimu yang sedang sibuk dengan gawaimu. Aku juga sering mencuri pandang waktu kau terlihat serius menggigit roti. Andai, aku berani menghentikan waktu. Menemani jenuhmu yang mungkin saja tiba-tiba menyerang.
Jika “kita” itu memang ada. Kuharap, langkah yang kuambil saat ini memang mengarah ke sana. Kau memang selalu mengisi pikiranku. Aku ingin melakukan ini dan itu. Tapi pada akhirnya jalan terbaik menurutku adalah diam, mengamatimu, sembari terus membawa namamu dalam dawai-dawai doa nan bisu.

Menyayangimu tanpa pernah mengungkapkannya — membuatku tahu: cinta yang paling baik adalah cinta yang tetap sederhana

Hipwee--Sebelum jatuh hati padamu tanpa rencana, kupikir cinta selalu dipenuhi cokelat-warna pink-dan bunga. Aku tak pernah sadar bahwa sebaik-baik cinta adalah rasa yang tetap membumi dan sederhana.
Waktu itu, menghadirkan apa yang kamu perlukan, meng-ada-kan yang akan kamu makan dan memuluskan perjalanan hidupmu sampai awal bulan.
Melihatmu dalam titik hidup yang paling rendah membuatku tahu. Kebahagiaanku bukan semata bersumber pada keberhasilan untuk memilikimu. Melihatmu cukup dan genap saja sudah membuatku mengucap syukur yang tak ada habisnya. Bisa memilikimu adalah bonus dari sekian banyak rapal doa yang tak pernah alpa kukirimkan di penghujung-penghujung malam.
Jika toh aku harus merelakanmu, paling tidak aku pernah mengusahakanmu dalam pengharapan.

Bersama atau tidaknya kita nanti, kau tetap perlu tahu. Kehadiranmu tak pernah kusesali. Keberadaanmu mengajarkanku banyak hal yang harus kusyukuri

Sebagai manusia biasa, tentu aku ingin kita bisa bersama. Sudah terbayangkann betapa menyenangkannya hari-hari waktu kamu selalu bisa ditemukan di sisi. Tapi jika pun rencana dan harapan itu tak terwujud, keberadaanmu tak pernah kusesali.
Kau mengajarkanku bahwa cinta adalah perkara memberi. Menjadi sebaik-baik pribadi, tanpa perlu khawatir apakah kasih yang sebesar itu akan kembali.
Kehadiranmu membuatku percaya. Bahwa cinta selalu berada di bawah tanganNya yang paling kuasa. Beberapa hal perlu diusahakan, namun hasil akhirnya hanya butuh diserahkan.
Mencintaimu dalam diam sekian lama membuat mataku terbuka: begitu banyak bentuk usaha yang bisa dilakukan di luar merayu dan mengobral janji manis belaka.

Terima kasih, sudah pernah ada. Terima kasih atas pelajaran yang kau bawa tanpa harus mencekokiku dengan ceramah yang berentet panjangnya.
Jika kelak kita bersatu, tak perlu kau khawatir. Kau mendapatkanku, orang yang selama ini dalam diam terus mendoakan berbagai kebaikan untukmu.
Namun jika takdir kita memang bukan jadi satu — kau pun harus camkan ini dalam kepalamu. Doa-doa itu tak pernah hilang. Apapun yang terjadi, kamu tak akan kehilangan seorang pemohon kebaikan yang handal.
Selamat melanjutkan perjalanan. Semoga kelak kita bertemu di satu persimpangan yang memang telah tertakdirkan.

sekilas tentang sifat Introvert

keahlian bicara bukan kartu truf para introvert, kemampuan menulis para introvert biasanya di atas rata-rata

Hipwe--Menjadi introvert gak menjadikan mereka sebagai orang yang punya skill komunikasi yang buruk sama sekali, lho. Melalui tulisan, seorang introvert akan lebih jelas dan sering mengekspresikan apa yang ada di dalam kepalanya. Di tengah dunia yang makin tergila-gila dengan teknologi, kebiasaanya untuk menulis mungkin terlihat kuno. Namun percayalah, dengan skill menulis yang memadai orang introvert justru bisa berkomunikasi dengan jelas dan langsung pada intinya. Pemimpin introvert cenderung menyukai menulis daripada berbicara. Kenyamanannya untuk menulis seringkali menghasilkan elaborasi sebuah hal dengan lebih jelas

Terbiasa bekerja sendirian, orang introvert sudah pasti bisa diandalkan

Ketika banyak orang takut mengerjakan apa-apa sendirian, mereka yang introvert justru menikmati bekerja sendiri. Kesendirian akan memberinya kesempatan buat tenang dan lebih fokus. Selain itu, orang introvert sangat menyukai kesendirian karena mereka menyukai introspeksi diri, melihat diri sendiri untuk mencari kekurangan dan memperbaiki diri.
Introvert punya kekuatan dari dalam dirinya untuk melahirkan ide, perspektif baru dan solusi. Waktu yang tenang saat menyendiri sangat penting untuk melahirkan ide baru bagi mareka. Kemampuan unggulan mereka yang introvert adalah level fokus yang tak tertandingi. Saat orang lain mudah terdistraksi oleh video lucu di Youtube atau Facebook, orang introvert bisa lebih tetap fokus pada pekerjaan mereka

 

Sebagaimana es, kepala mereka akan tetap dingin di tengah suasana yang panas

Introvert punya energi yang menghadirkan ketenangan, bukan meledak-ledak seperti ekstrovert. Dalam percakapan yang memanas, introvert gak memaksakan diri untuk ingin didengar. Mereka tetap berada pada zonanya, tenang dan menyimak.
Lalu bagaimana dengan kepemimpinannya jika dia hanya diam? Diam bukan berarti mereka tidak paham apa-apa. Justru yang dibutuhkan adalah kehadirannya yang menenangkan suasana.
Pemimpin introvert akan sebisa mungkin menjaga kepala dinginnya. Di tengah keadaan paling mereka justru menampilkan tenang, percaya diri dan meyakinkan. Seperti Presiden Obama, orang introvert tetap bicara dengan perlahan dan lembut meskipun suasana semakin panas