Dibalik coffee blended ini terbuat dari sebuah sajak tentang aku dan kamu tetapi bukan kita.
Tercampur dari sedikit bubuk kopi,krimer, dan gula yang kemudian diberi sentuhan dingin melalui bongkahan batu es dan tersaji indah di gelas yang ramping.
Sedikit rasa pahit dan tetap nikmat dari kenyataan bahwasannya kau sekedar temanku. Senyaman dan selembut krimer yang menyusup ke venaku membuat kenyataan berucap "aku telah menemukan partner in crime untuk melucuti kopi". Semanis ketika aku dan kamu lebih sering bertatapan pandang tanpa sengaja, diam, lama dan kemudian tersenyum. Sedingin sosok pria yang dekat dengan Tuhannya. Semua disajikan pada sebuah takdir dari Tuhanku. Indah, manis dan pahit. -SRA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar