Jumat, 15 November 2013

kopi yang di tangguhkan di Italy

Anda suka kopi dan menikmatinya di cafe-cafe? Minum kopi dengan suasana yang cozy memang menyenangkan ya? Apalagi sambil berkumpul dengan teman, keluarga maupun partner. Namun tahukah Anda? Di dunia ini ada coffee shop yang punya kebiasaan dermawan.
Di Eropa, perekonomian begitu bersaing dan banyak sekali kemiskinan yang terjadi karenanya. Hal ini membuat para warga di kota Naples, Italia, memiliki sebuah kebiasaan yang sangat bersahaja. Mereka menyebutnya, caffe sospeso atau 'kopi yang ditangguhkan'. Pernahkah Anda membayangkan Anda bisa membeli kopi sambil berbuat kebaikan sekaligus? 
Seorang penulis yang pernah ke sana menceritakan pengalaman uniknya saat minum kopi bersama seorang kawan di sebuah kedai. Ia melihat dua orang pria membeli kopi. "Lima kopi. Dua kopi untuk kami dan tiga sisanya ditangguhkan," ujar pria tersebut. 
Sang penulis bertanya pada kawannya, "Apa itu kopi yang ditangguhkan?"
Sang teman tersenyum dan menjawab, "Nanti kau akan melihatnya. Tunggu saja."
Tak lama kemudian, mereka melihat deretan pengacara yang memesan 7 kopi. "Tiga untuk kami dan empat sisanya ditangguhkan." Begitulah dan mereka meninggalkan tempat tersebut. 
Setelah kepergian mereka, datanglah seorang pria dengan pakaian kumal dan masuk ke toko kopi itu. "Apakah kau punya kopi yang ditangguhkan?" tanya pria itu. Sang barista pun mengangguk dan menyajikan secangkir kopi bagi pria itu. Tanpa biaya. 




Di Naples, orang akan membeli secangkir kopi untuk dirinya sendiri, namun dia akan membayar untuk 2 cangkir atau lebih. Tujuannya adalah memberikan kesempatan pada orang yang kurang beruntung di luar sana yang ingin menikmati kopi seperti mereka.
Tak hanya para pembeli, barista di kafe tersebut akan menyimpan kopi-kopi tersebut hingga nanti muncul orang yang bertanya, "Apakah ada kopi yang ditangguhkan?" Dan sang barista akan mengangguk sambil menyajikan kopi untuknya secara gratis dengan baik.
Tradisi ini merupakan cara menunjukkan kemurah hatian yang elegan. Ketika mereka yang berbuat baik dan mereka yang membutuhkan tak pernah bertemu satu sama lain. Hal seperti ini menciptakan kebiasaan unik dan bertahan sampai bertahun-tahun. Kabarnya kebiasaan menangguhkan kopi ini mulai ditiru di beberapa negara lain. 

sumber: vemale.com

Senin, 11 November 2013

Tanpa Hujan

Dengan hujan aku berharap
Dengan hujan aku tenang tanpamu
Dengan hujan aku mengerti akan dinginmu
Dengan hujan aku mengerti derasnya impianmu
Dengan hujan aku mengerti keteraturan hidupmu
Dengan hujan aku mengerti arti ketidakhadiran
Dengan hujan aku mengerti arti perbedaan, perbedaan air dengan matahari, perbedaan antara aku dan kamu yang tak pernah menjadi kita
Tapi tanpa hujan, sekali lagi aku tak bisa meresapimu -SRA-

Sabtu, 09 November 2013

sebut saja babu bukan pahlawan, ngertiin aku, pliis.

"Pengajar meskipun bukan guru termasuk pahlawan juga lho" 
"Saya bukan pengajar, saya cuma babu. Babu teruntuk majikan saya yang belum bisa membaca. Saya babu yang diberi kelebihan yang sedikit lebih banyak dari majikan saya. Majikan saya memang banyak dari mulai nenek-nenek, ibu rumah tangga, bapak-bapak pekerja, bahkan saya mempunyai majikan sekelompok anak SD, dan mereka semua tinggal di perkampungan plosok nan menawan di kota perantauan saya"
" kenapa kamu tiba" ingin jadi babu mereka?"
" karena dulu saya sering di bantu oleh Big Bos saya, saya sering diberi uang, di beri pacar, di beri orang tua dan adik-adik, diberi rasa sedih dan simpati dan big bos saya pernah memberi saya otak dan hati yang masih berfungsi hingga sekarang."
" kamu kan tidak pernah dapat apa" dari hasilmu menjadi babu, malah kamu yg sering merugi" 
" untuk kali ini saya tidak perlu upah materi, cukup dengan hanya majikan saya tidak di bodohi lawannya, tidak di injak-injak harga dirinya, tidak di anggap rendah oleh orang kota dan bisa lulus UN dengan nilai standart sehingga punya pegangan untuk mencari pekerjaan dikota. bukannya tugas babu harus melayani majikan dengan sabar dan sepenuh hati."
"kata orang arti pahlawan itu adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran? Bukankah makna pahlawan itu adalah pejuang gagah berani? Bukankah makna kepahlawanan tak lain adalah perihal sifat pahlawan seperti keberanian, keperkasaan, kerelaan berkorban, dan kekesatriaan?"
"Tersera orang menyebut yang saya lakukan itu apa, tapi yang jelas saya cuma babu yang pernah merasa capek dalam melakukan pekerjaan saya, yang sering mengeluh bosan akan rutinitas pekerjaan saya, yang pernah tidak masuk kerja karena urusan pribadi, dan saya pernah sesekali tidak punya uang untuk memberi hadiah kepada majikan saya karena saya tidak digaji materi. Karena babu sama seperti manusia pada umumnya, tapi saya tidak mau menjadi babu pada umumnya."

Kamis, 07 November 2013

Coffee Blended

Dibalik coffee blended ini terbuat dari sebuah sajak tentang aku dan kamu tetapi bukan kita.
Tercampur dari sedikit bubuk kopi,krimer, dan gula yang kemudian diberi sentuhan dingin melalui bongkahan batu es dan tersaji indah di gelas yang ramping.
Sedikit rasa pahit dan tetap nikmat dari kenyataan bahwasannya kau sekedar temanku. Senyaman dan selembut krimer yang menyusup ke venaku membuat kenyataan berucap "aku telah menemukan partner in crime untuk melucuti kopi". Semanis ketika aku dan kamu lebih sering bertatapan pandang tanpa sengaja, diam, lama dan kemudian tersenyum. Sedingin sosok pria yang dekat dengan Tuhannya. Semua disajikan pada sebuah takdir dari Tuhanku. Indah, manis dan pahit. -SRA-

Kopiku Pagi Ini

(Terinspirasi dari sajak raditya dhika)

.kopiku pagi ini tak sepekat biasanya, tak sepekatdan kelamnya jiwaku saat kau hanya menganggapku teman.

.kopiku pagi ini memang tak semanis kopi yang lain. Tapi tetap kalah dengan manisnya hidupku jika dekat denganmu.

.kopiku pagi ini terasa lebih ringan dengan tambahan coklat. Dengan tambahan perasaan diantara aku dan kamu.

.kopiku pagi ini terasa lebih hangat, lebih merasuk kejiwaku paling dalam selaras dengan pesona yang membangkitkan sisi khayalku. -SRA-

Jiwa yang Nyaman

Segaris senyum yang kau lemparkan kepadaku, seakan menyentuh sisi terdalam khayalku. Membuat atmosfir tempat ini nyaman untuk jiwaku dengan riuh aktivitas makhluk tuhan didalamnya. Membuatku semakin merasakan nikmat kopi yang belum pernah kutemui sebelumnya. Engkau berhasil memutus pertemanan pikiranku terhadap mataku, sehingga perasaan tiba-tiba menyusup lembut memengaruhinya, mataku terus berbinar karena dihadapanku kini adalah salah satu makhluk Tuhanku yang paling indah. -SRA-