Minggu, 27 September 2015

Maaf... Aku kembali merindumu!

Kau yang tak pernah aku miliki. Beri tahu aku, pesona apa yang kau tebarkan? Hingga bertahun-tahun mengendap di dasar hatiku.
Tak pernah ku miliki definisi yang jelas tentang rasa ini. Yang ku tau, sejak hari itu, kau tak pernah keluar dari memoriku. Bayanganmu terperangkap erat.

Kau yang tak pernah bertegur sapa dalam nyata. Aku selalu mengumpulkan bulir-bulir keberanian. Aku selalu melepaskan rasa malu. Hanya untuk menyapamu meski dalam maya. Sekedar itupun aku sangat bahagia.

Kau yang selalu ada dalam hati. Tak pernah sekalipun terlintas olehku memilikimu. Melihatmu bahagia dengannya pun aku sangat bahagia. Tapi bisakah kumohon padamu? Jangan enyahkan aku dari harimu...
Aku tak akan pernah mengacaukan hidupmu. Aku hanya ingin selalu memastikan.
Kau baik-baik saja dan kau tidak sedang terluka. Karena saat kau terluka, akupun merasakan hal yang sama

Kau yang kini tak lagi kulihat.

Aku merindukanmu...
 
Ada yang hilang dari hidupku saat tak mampu melihatmu. Harus seperti apalagi aku meyakinkanmu???
Kalau pada nyatanya aku tak pernah bermimpi memilikmu apalagi mengacaukan hidupmu... Apa kau sengaja pergi karena membenciku?

Jika aku harus memohon,, aku akan memohon...
Tinggalah dalam hariku...
Meski tak ada "kita", aku tak mengapa.
Kau tak pernah melukaiku. Tapi kini rindu terasa menyakitkan.

Kau yang tak mampu kuhapuskan. Jika kau tak ingin kembali ada dalam hariku,,,
Tolong....

Sabtu, 26 September 2015

Ada beberapa hal yang jauh lebih gampang saat diucapkan daripada benar-benar dilakukan. Move on, atau menyembuhkan diri setelah patah hati, adalah salah satunya. Kamu yang baru saja mengamputasi hubungan cinta tentu saja tahu betapa sulitnya.
Bukannya kamu tak berusaha melakukannya. Mencoba lupa agar senyum bisa kembali terukir di muka. Mencoba memberi maaf agar hati tak terus-terusan merasa luka. Namun ada saja waktu di mana semangatmu untuk berusaha tak setinggi biasanya. 

1. Mungkin rindu masih sering muncul tiba-tiba. Tapi tenanglah, itu bukan berarti kamu membutuhkannya. 

Rindu adalah tamu yang kurang ajar. Ia tak pernah bilang kapan mau datang.
Salah satu hal yang membuat move on terasa sulit adalah rindu yang sering muncul tiba-tiba. Ceritamu dengannya memang selesai baru-baru saja, sehingga bayangannya masih muncul tanpa kamu minta. Tapi tenanglah: perasaan rindu yang ada itu bukan berarti kamu masih membutuhkannya. Mungkin bukan sosoknya yang sebenarnya kamu rindukan — mungkin, kamu hanya ingin kembali merasakan hubungan yang bahagia. Dan itu tak harus dengan dia.
Mungkin kamu masih percaya bahwa kamu merindukan sosoknya, bukan bahagia yang pernah kamu rasa. Tapi setelah kalian tak bersama lagi, kamu dan dia akan bertransformasi di jalur sendiri-sendiri. Sosok yang pernah menjadi kekasihmu sudah pasti tak sama lagi — bahkan bisa saja akan sulit kamu kenali. Sosok yang kamu kenal dulu sudah tak ada lagi. Untuk apa menaruh harap dengan kondisi yang seperti ini?

2. Kadang ada hasrat dalam dirimu untuk “memperbaiki” masa lalu. Padahal, tugasmu hanyalah terus melangkah maju


Mungkin memang masih ada hasrat dalam hatimu untuk “memperbaiki” masa lalu. Meminta maaf padanya atas tindakan bodoh yang kamu lakukan secara tak sengaja. Menarik kembali kata-kata yang pernah menyakitkan dirinya. Melakukan apa yang kamu bisa, agar masa lalu tak perlu menjadi semenyakitkan ini.
Berhentilah melakukan itu. Kamu sudah tak punya urusan lagi dengan apa yang terjadi di masa lalu. Tugasmu hanyalah terus melangkah maju. Dan sebagai manusia, kamu hanya punya satu kepala. Mustahil menatap ke depan jika kamu terus menolehkan kepala ke belakang.

3. Saat kamu merasa tak bisa hidup tanpa dia: ingat bahwa kamu baru mengenalnya setelah belasan tahun tidak tahu bahwa dia ada


Saat hati sedang sedih-sedihnya, wajar jika kamu merasa tak bisa hidup tanpa dia. Pemikiran dramatis ini muncul karena kamu sudah terlalu terbiasa dengan kehadirannya. Rasanya aneh saat tiba-tiba dia tak lagi ada. Ide untuk kembali berbalikan pun akan tampak rasional dan layak dicoba.
Tapi jangan terburu-buru mempercayai pemikiranmu. Beri dirimu waktu. Ingat lagi, kamu sudah berusia dewasa saat pertama kali berkenalan dengannya. Ada tahun-tahun dalam hidupmu di mana kamu bahkan tidak tahu bahwa orang sepertinya hidup di dunia. Kalau kamu sudah pernah hidup tanpa dia untuk jangka waktu yang lama, dan kalau kamu toh baik-baik saja, kenapa sekarang harus meyakini bahwa hidupmu takkan sempurna kecuali dia ada?

4. Mungkin kamu bertanya-tanya apakah bisa kembali jatuh cinta. 

Saat kamu sedang sedih-sedihnya, berspekulasi tentang masa depan hanya akan membuat segalanya tambah runyam. Ketika bertanya-tanya apakah kamu bisa kembali jatuh cinta, hatimu yang kalut akan membuatmu percaya bahwa jawabannya sudah pasti tidak. Padahal, di saat-saat seperti ini kamu tidak butuh jawaban yang menjatuhkan. Yang kamu butuhkan adalah penghiburan, jaminan bahwa segalanya akan kembali baik-baik saja saat kamu sudah siap untuk baik-baik saja.

Tak usah bertanya lagi apakah kamu bisa kembali jatuh cinta. Kamu lebih kuat dari yang selama ini kamu kira. Bukan hanya kembali mencintai, kamu pun akan menemukan cinta yang lebih baik dari yang sudah ini.

5. Ada keindahan yang sudah menunggumu di depan. 

Kenapa kamu harus membuat diri sendiri terjebak di masa silam, jika ada keindahan yang sudah menunggumu di masa depan? Kamu tahu suatu hari akan dipertemukan dengan dia yang sudah tertakdirkan. Dia yang lebih pandai mengisi hati dan membahagiakan. Dia yang tak akan pernah mengecewakanmu dengan tindakan serampangan dan kata-kata yang menyakitkan.
Dia hanya akan datang jika hatimu sudah siap menyambutnya. Bukalah gembok itu pelan-pelan, agar kamu bisa kembali bahagia.

6. Hidup terus berjalan tak peduli keadaan hati. Tersenyumlah karena berbagai kebaikan yang masih bisa kamu nikmati.


Buktikan pada dirimu sendiri bahwa hubunganmu tidak mendefinisikan 100% hidupmu. Masih ada hal-hal lainnya yang bisa membuatmu merasa bahagia. Masih ada Ayah dan Ibu yang selalu sabar menghiburmu saat wajahmu terlihat lesu. Ada teman-teman yang siap melempar banyolan konyol untuk melepas sesak dalam dadamu. Kamu dilimpahi begitu banyak kebaikan. Nikmat yang mana lagi yang akan kamu dustakan?
Tak peduli keadaan hati, hidup terus berjalan. Jangan habiskan terlalu banyak waktu untuk “memperbaiki” masa lalu, karena ini sama saja dengan menyia-nyiakan sisa hidupmu.
Satu-satunya jalan adalah ke depan. Jangan pernah memutar balik ke belakang — di sana hanya ada hantu-hantu dan kenangan yang tak membutuhkanmu.



Kamis, 03 September 2015

Selalu Ada Hal Baik dari Setiap Perpisahan

Tak banyak yang kau tahu tentangku sepeninggal dirimu, kejadian yang terjadi satu tahun lalu tanpa aku ketahui apa penyebabnya. Yang sampai detik ini tak kulupakan sedikitpun. Jujur , sampai sekarang aku masih menyimpan sejuta tanya dalam hati. Karena sebelum kau meninggalkan aku begitu saja, hubungan kita masih baik - baik saja.

Apa kau pernah berfikir bagaimana rasanya jadi aku?
Kepergianmu yang meninggalkan aku tanpa sebab itu, menjadikanku sosok wanita kuat seperti ini. Luka yang begitu dalam telah kau tancapkan dalam hatiku, seakan membuat hatiku mati perlahan. sekilas mungkin semua itu terlihat bodoh.... Ya , aku terlalu bodoh karena memberikan kepercayaan pada orang yang salah.
Namun, Disisi lain ....
Aku selalu mengucap syukur, karena mungkin ini adalah jalan yang terbaik. Tak pernah sedikitpun terlintas penyesalan dalam benakku. Karena semenjak perpisahan itu aku menemukan sesuatu yang tak pernah kulihat selama ini, karena aku terlalu berfokus padamu. banyak orang yang begitu menyayangiku sepenuh hati, aku baru menyadari keberadaan mereka setelah aku kehilanganmu. Kehilanganmu tlah membuka mata hatiku, Ya , bersyukur walaupun aku baru menyadari semua itu.
 Kehilanganmu adalah hal yang paling aku takuti , setelah aku menyerahkan sepenuh hatiku untukmu. Tapi itu dulu ...... Sekarang, aku yakinkan diriku untuk mencintai mereka yang begitu mencintaiku. Namun aku tetap mencintaimu dengan cara yang berbeda.

Perpisahan itu, membuatku lebih dekat dengan sang penciptaku.

karena sepeninggal dirimu membuatku menjadi wanita yang selalu ingin dekat pada penciptaku, Tak pernah sedetik pun aku ingin berlalu tanpa berdoa & mengucap syukur padanya Karena aku masih mempunyai keluarga yang utuh & selalu memberikan kekuatan untukku. Aku lakukan Setiap hari, bahkan aku selalu menyempatkan mengadukan semua yang aku rasa disepertiga malam yang tak pernah kulakukan sebelumnya. Aku selalu bercerita padaNYA tentangmu, aku selalu menanyakan kabarmu padaNYA. Maafkan Aku tuan, karena sampai detik ini masih namamu yang selalu aku sebut dalam doaku. izinkan mengungkapkan ini :
 mencintaimu dalam diamku karena dengan begitu aku selalu merasa didekatmu.
KepadaNYA sang pemilik hati ini aku berserah diri, mungkin dengan begitu semua kan baik - baik saja. Dia yang menguatkan Hati & Cinta ini,  mungkin suatu saat kau akan merasakan hal yang sama.

Untukmu yang Memilih Pergi; Semoga Tuhan Masih Menjagamu Saban Hari

 

orang selalu bilang, “Lupakan. Ikhlaskan. Hidup kalian toh sudah tak lagi saling bersinggungan.” Tapi sedari dulu aku lebih memilih percaya pada hal-hal baik yang terkadang naif dan terdengar sulit dipahami. Termasuk soal terus mendoakanmu sampai hari ini. Jangan terkikik dan tinggi hati karena merasa aku masih menyimpan hati. Ini jauh lebih dalam dari sekadar mengajukan permohonan untuk orang yang dicintai. Mendoakanmu, malah jadi mantra bagiku untuk menyembuhkan diri sendiri. Setelah sedalam itu kamu meninggalkan lebam di hati, serpih-serpih doa perlahan melekatkannya kembali.


Semoga engsel hatimu dijaga Tuhan kali ini. Agar kau tak gegabah memasukkan orang hanya demi menghalau sepi

Hatimu adalah lumpur hisap paling berbahaya yang pernah pernahku tahu. Sekali pintunya terbuka, rasa sakit pun bisa mudah terhalau karena tersapu nyaman di situ. Rasa kurang dihargai bisa tak nyeri di hati saat dikaburkan oleh candaanmu. Kenyataan bahwa diri ini tak jadi prioritas anehnya membuat saya pernah merasa tetap pantas bertahan di situ.

Semoga, hanya saya yang Tuhan buat percaya pada kata “selamanya.” Tak ada lagi yang layak sakit karena beberapa silabel sederhana. Untuk itu, saya tak akan berhenti berdoa


Kemampuanmu memberi janji harus diakui layak membuat siapapun angkat topi. Kamu adalah rajanya persuasi. Kontak matamu tak pernah gagal meluluhkan hati.
Di sampingmu saya sempat percaya bahwa satuan “selamanya” akan ada. Kita sudah berbincang soal menjadi tua bersama,
Namun ternyata selamanya untukmu itu seperti kerupuk yang seperti angin saja. Pffft ia melempem dan menguap begitu saja. Meninggalkan ia yang percaya ternganga lama.
Semoga Tuhan hanya memberikan kedunguan itu pada saya. Tak perlu lagi ada orang lain yang merasa dibodohi oleh kata yang seharusnya sakral maknanya.

Kamu jelas sudah tak signifikan lagi. Tapi saya masih mendoakanmu sampai hari ini. Kamu sudah tahu ini bukan karena urusan hati. Doa yang tak henti-henti menyembuhkan hati. Doa ini juga menjaga mereka yang kelak kembali kau dampingi.

Menikah dengan orang yang kamu cintai itu suatu hal yang mungkin, tapi mencintahi orang yang kau nikahi itu wajib.