Ya Allah yang maha kuasa...
Jika ini caraMu untuk menutupi aibku dari penglihatan orang lain,
Jika ini caraMu untuk membuatku lupa akan kenangan masa lalu yang kelam dan penuh dosa,
Jika ini caraMu untuk menghadirkanku suatu hal yang lebih baik,
Jika ini caraMu untuk mengajariku selalu berprasangka baik,
Jika ini caraMu untuk menempa kesabaranku,
Jika ini caraMu untuk melapangkan hatiku,
Maka
Beri hamba yang terbaik menurut versimu,
Tolong bukakan pintu-pintu kemudahan bagi urusan hamba,
Beri hamba kesabaran tiada batas,
Jadikan hamba pribadi yang selalu berprasangka baik atas peristiwa yang Kau kehendaki,
Beri hamba kelapangan hati yang luas atas semua kehilangan yang Kau kehendaki
Aamiin...
Minggu, 29 Maret 2015
Minggu, 22 Maret 2015
Buronan nafsu (makan)
Biodata :
Nama : es Ari
Warna : (bisa) cokelat atau putih
Rasa : manis, seger
Isi : es serut, sukenis (susu kental manis), adonan kacang hijau, dan ketan hitam
Tempat : gelas plastik
Awalnya iseng baca review artikelnya Jember Banget tentang kuliner jemberan dan tertarik dengan yang namanya as Ari. Saking penasarannya sama es ini sampai seminggu lebih nungguin bapaknya jualan lagi. Akhirnya hari ini beruntung bisa nemuin es ini, ya meskipun dengan suasana romantis (a.k.a mendung) tapi tak apa tetep yang namanya es bikin suasana indah. Oke, cerita soal esnya ini namanya es Ari, entah namanya diambil dari nama penjualnya atau nama anaknya, atau mungkin kacang hijau yang digunakan tanpa mengikutkan kulit Arinya *mulaingawur*. Es ini isinya es serut, sukenis, ketan hitam sama adonan kacang hijau. Disini adonan kacang hijaunya mirip sama adonan isian onde-onde. Jadi lapisan paling bawah diisi es serut, adonan kacang hijau, ketan hitam, es serut lagi, sukenis, es serut lagi dan terakhir sukenis. Menurutku isian ketan hitam dan kacang hijau enakan gak diaduk jadi satu biar bisa ngerasain sensasinya masing-masing. Ini es memang terlalu Creamy buat yang gak maniak kacang hijau tapi apa salahnya dicoba ya kan, masih ada nikmatnya ketan hitam kok. Es ini di bandrol 7.500,00 full team (gelas plastik + tutupnya, es serut, adonan kacang hijau, ketan hitam dan sukemi) *plussenyumandaripenjualnya* Es ini bisa ditemukan di jl.kalimantan, hanya di sana. muter-muter nyari yang sama ternyata gak ada sejember. Silahkan dicoba :)
Awalnya iseng baca review artikelnya Jember Banget tentang kuliner jemberan dan tertarik dengan yang namanya as Ari. Saking penasarannya sama es ini sampai seminggu lebih nungguin bapaknya jualan lagi. Akhirnya hari ini beruntung bisa nemuin es ini, ya meskipun dengan suasana romantis (a.k.a mendung) tapi tak apa tetep yang namanya es bikin suasana indah. Oke, cerita soal esnya ini namanya es Ari, entah namanya diambil dari nama penjualnya atau nama anaknya, atau mungkin kacang hijau yang digunakan tanpa mengikutkan kulit Arinya *mulaingawur*. Es ini isinya es serut, sukenis, ketan hitam sama adonan kacang hijau. Disini adonan kacang hijaunya mirip sama adonan isian onde-onde. Jadi lapisan paling bawah diisi es serut, adonan kacang hijau, ketan hitam, es serut lagi, sukenis, es serut lagi dan terakhir sukenis. Menurutku isian ketan hitam dan kacang hijau enakan gak diaduk jadi satu biar bisa ngerasain sensasinya masing-masing. Ini es memang terlalu Creamy buat yang gak maniak kacang hijau tapi apa salahnya dicoba ya kan, masih ada nikmatnya ketan hitam kok. Es ini di bandrol 7.500,00 full team (gelas plastik + tutupnya, es serut, adonan kacang hijau, ketan hitam dan sukemi) *plussenyumandaripenjualnya* Es ini bisa ditemukan di jl.kalimantan, hanya di sana. muter-muter nyari yang sama ternyata gak ada sejember. Silahkan dicoba :)
Selasa, 10 Maret 2015
Assalamualaikum...
berasa sudah lamasekali nggak posting tulisan asal, semenjak puncak kegalauan yang bisa dikatakan nggak wajar #sudahlah
Alhamdulillah atas "tamparan" yang telah dikasih Allah, perlahan membuat pendosa ini mulai berbenah, ya berbenah diri, hati, dan iman. Mulai istiqamah mendekati Sang pembolak-balikkan hati. Belum juga seminggu mulai mencoba berhijab dibawah pundak, sudah banyak yang melontarkan celetukan-celetukan yang saya anggap sebagai penyemangat hijrahku, mulai dari:
-Assalamualaikum, Ukhti..
-ciyee yang jilbabnya sudah panjang
-Anak pondok.an dari mana itu, awas kena ISI* loh
-kamu tak liat jilbabnya syar'i2 gitu
Bukannya memang muslimah bisa di panggil ukhti ya? panggilan ukhti bukan hanya untuk yang berhijab syar'i, bercadar, pendakwah dll. kalian juga boleh2 saja dipanggil ukhti.
Jilbab panjang? bukannya memang di perintahkan menjulurkan jilbab kita. disederhanakan juga. Pakaiannya dilonggarkan.
Ya memang Alumni Pondok Pesantren, yang pakaiannya longgar, kerudung panjang dan menutup dada. Menurut pengalaman dan pengamatan, tidak sedikit alumni pondok yang pakai celana ketat, jilbabnya lepas-pasang, pakaian terawang dan ketat. (ditegaskan: "menurut pengalaman dan pengamatan").
Kalau dibilang syar'i saya rasa masih jauh dari kata itu, doakan saja istiqamah menjadi lebih baik.
berasa sudah lama
Alhamdulillah atas "tamparan" yang telah dikasih Allah, perlahan membuat pendosa ini mulai berbenah, ya berbenah diri, hati, dan iman. Mulai istiqamah mendekati Sang pembolak-balikkan hati. Belum juga seminggu mulai mencoba berhijab dibawah pundak, sudah banyak yang melontarkan celetukan-celetukan yang saya anggap sebagai penyemangat hijrahku, mulai dari:
-Assalamualaikum, Ukhti..
-ciyee yang jilbabnya sudah panjang
-Anak pondok.an dari mana itu, awas kena ISI* loh
-kamu tak liat jilbabnya syar'i2 gitu
Bukannya memang muslimah bisa di panggil ukhti ya? panggilan ukhti bukan hanya untuk yang berhijab syar'i, bercadar, pendakwah dll. kalian juga boleh2 saja dipanggil ukhti.
Jilbab panjang? bukannya memang di perintahkan menjulurkan jilbab kita. disederhanakan juga. Pakaiannya dilonggarkan.
Ya memang Alumni Pondok Pesantren, yang pakaiannya longgar, kerudung panjang dan menutup dada. Menurut pengalaman dan pengamatan, tidak sedikit alumni pondok yang pakai celana ketat, jilbabnya lepas-pasang, pakaian terawang dan ketat. (ditegaskan: "menurut pengalaman dan pengamatan").
Kalau dibilang syar'i saya rasa masih jauh dari kata itu, doakan saja istiqamah menjadi lebih baik.
Langganan:
Postingan (Atom)