Sabtu, 19 Desember 2015


awalnya kita tak saling mengenal
dan sekarang aku tlah mengenalmu
tak butuh waktu lama untuk saling dekat
dan ternyata aku nyaman denganmu
aku dan kamu tak kan bisa
melawan takdirnya
dan merubah semua yang ada
getaran ini ada saatku tahu bahwa
kau tak pernah menatap yang lebih dalam
selain hubungan ini hanya
terjalin dengan tulus
dalam sebutan sahabat hidup

Jumat, 27 November 2015






















































Kita-selesai.
Hujan datang lagi sore ini, saya duduk di sini, menyesap wangi aroma kopi, membawa angan menyusur kenangan tentangmu kembali. Mestinya hari ini pun kamu ada di sini, di samping saya, duduk menemani. Dulu, saya pernah percaya kamu akan selamanya di sisi, menggandeng tangan saya dan berjalan meraih mimpi. Tidak apa, karena kini memang tak ada lagi kita, kamu dan saya ternyata tak diamini semesta. Saya percaya, semua perjalanan tidak ada yang sia-sia, selalu ada pelajaran yang didapat setelahnya. Karenamu, saya mengenal diri saya sebenar-benarnya. Saya tidak akan lagi menawarkan cinta, kamu dan saya jelas tak bisa ditampung dalam wadah yang sama.
Sekarang saya jelas berbeda, tidak akan ada yang tetap menjadi orang yang sama setelah kehilangan bagian terpenting dalam hidupnya. Ikatan denganmu membuat saya membuka mata, bahwa saya mampu menempuh jalan terjal melebihi yang saya kira sebelumnya. Kamu pernah datang dan membuat saya jatuh cinta, sekaligus menyiksa saya dengan datang dan pergi seenaknya.
Terimakasih, karenamu saya belajar memupuk sabar yang tidak ada batasnya.
Meski tak lama, saya pernah memilikimu sepenuhnya, terimakasih untuk rasa cukup dicinta, terimakasih untuk rindumu yang pernah untuk saya, terimakasih pernah menjadi pendamping yang sepenuhnya bisa menjaga.
Karenamu, saya pernah merasa menggenggam dunia.
Kamu selalu banyak pemuja di luar sana, ada banyak yang lebih segalanya dari saya, katamu memilih adalah hak istimewa setiap pria. Darimu saya mengerti, betapa pun hebatnya saya sebagai manusia, saya tetap bisa tersisih.
Melihatmu berlalu dan melangkah lebih dulu jelas pernah membuat saya tergugu, ada masa dimana saya memeluk diri sendiri, merasa dunia ini kejam sekali. Tapi nyatanya rasa sakit itu berhasil saya obati, sejak itu saya tahu bahwa saya mampu menghadapi nyeri dan menyembuhkan luka sendiri.
Mencintaimu memberi saya energi luar biasa, membuat saya berani menjajal petualangan yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Siapa yang menyangka, saya yang dulu hanya menghabiskan waktu untuk belajar dan bekerja sekarang tidak pernah takut untuk menjelajah belahan bumi mana saja. Darimu saya belajar bahwa saya harus punya daya untuk menghadapi dunia.
Berpisah darimu jelas membuat hidup saya jatuh, mimpi-mimpi yang kita bangun semuanya runtuh, dan semua perjuangan saya seakan hanya menyisakan peluh. Tidak apa, dari kegagalan itu saya belajar berdiri lagi di atas kaki sendiri tanpa mengeluh, dari situ saya tahu bahwa ternyata saya bisa menjadi sangat tangguh.
Kamu mengajarkan saya bahwa tidak semua yang saya inginkan harus saya dapatkan, darimu saya belajar melepaskan. Hubungan kita sudah lama mencipta payah, lelah hati sering menghampiri saat saya merasa sedang berjuang sendiri. Kemudian di titik ini saya menyadari bahwa saya harus berhenti. Bukan berarti saya menyerah, apalagi merasa kalah, ini hanya upaya untuk menghormati diri.
Terimakasih, dari perjalanan panjang yang saya tempuh setelah mengenalmu, saya telah mencicipi banyak ragam rasa tentang mencintai manusia. Denganmu, saya mengenal hubungan yang lebih tinggi levelnya, yang memberi bahagia dan luka yang lebih dalam juga rasanya. Rengkuh, kecup, dan tawa tidak lagi menyisakan canggung di dada. Saya mengerti bahwa sebuah ikatan tidak akan berhasil jika kita tidak dapat mengalahkan ego sendiri. Setelah berpisah denganmu saya belajar bagaimana memperbaiki diri. Saya mengerti bahwa cinta yang dicuri dan komitmen yang dikhianati itu rasanya pahit sekali. Terimakasih, karenanya saya berjanji, pada ikatan selanjutnya nanti saya tidak akan pernah melakukan ini.
Saya juga mengerti bahwa dalam setiap ikatan, cinta yang dipunya tidak akan pernah sama besarnya, dulu saya yang mencintaimu lebih dalam, terimakasih telah membuat saya mampu mencintai dengan begitu hebatnya.
Saat ini, kamu jelas tidak lagi signifikan. Tetapi saya tetap berharap hidupmu selalu dilimpahi kebaikan. Semoga tidak ada lagi selain saya yang merasa sakit karena ditinggalkan. Terimakasih untuk sepenggal cerita yang pernah kau tuliskan.
Hujan di luar hanya tinggal menyisakan gerimis, kopi di cangkir saya kali ini terasa manis, mungkin karena mengenangmu sudah tak lagi menimbulkan tangis.

Selasa, 27 Oktober 2015

Dapat di tarik kesimpulan bahwa tetaplah 100% baik dengan orang lain. Apapun kesimpulan dari orang terdekatmu dan tafsiran mu sendiri akan rentetan kejadian yang kamu alami membuat simpatimu terhadap dia turun drastis. Ada bagian yang tak seharusnya manusia usik secara serampangan, yaitu qodarullah. Sangat egois jika kebaikanmu akan selalu di balas kebaikan juga. Simpati yang telah terbangun kokoh seketika berubah menjadi serbuk halus yang dengan mudah terbawa oleh angin, kekagumanku atasmu berbuah kekecewaan. Akankah aku hanya pengisi waktu luangmu? Akankah aku hanya teman yang bisa kau manfaatkan? Ketika roda kehidupanmu berada di bawah kau dengan lembut mendekat padaku, pernahkah kau sadari apakah saat roda kehidupanmu sedang berdekatan dengan langit kau bersamaku?  Apakah kau akan berhenti mendekat padaku ketika urusanmu telah usai? Mungkin kau dan Tuhanmu yang tahu jawabannya.

Minggu, 27 September 2015

Maaf... Aku kembali merindumu!

Kau yang tak pernah aku miliki. Beri tahu aku, pesona apa yang kau tebarkan? Hingga bertahun-tahun mengendap di dasar hatiku.
Tak pernah ku miliki definisi yang jelas tentang rasa ini. Yang ku tau, sejak hari itu, kau tak pernah keluar dari memoriku. Bayanganmu terperangkap erat.

Kau yang tak pernah bertegur sapa dalam nyata. Aku selalu mengumpulkan bulir-bulir keberanian. Aku selalu melepaskan rasa malu. Hanya untuk menyapamu meski dalam maya. Sekedar itupun aku sangat bahagia.

Kau yang selalu ada dalam hati. Tak pernah sekalipun terlintas olehku memilikimu. Melihatmu bahagia dengannya pun aku sangat bahagia. Tapi bisakah kumohon padamu? Jangan enyahkan aku dari harimu...
Aku tak akan pernah mengacaukan hidupmu. Aku hanya ingin selalu memastikan.
Kau baik-baik saja dan kau tidak sedang terluka. Karena saat kau terluka, akupun merasakan hal yang sama

Kau yang kini tak lagi kulihat.

Aku merindukanmu...
 
Ada yang hilang dari hidupku saat tak mampu melihatmu. Harus seperti apalagi aku meyakinkanmu???
Kalau pada nyatanya aku tak pernah bermimpi memilikmu apalagi mengacaukan hidupmu... Apa kau sengaja pergi karena membenciku?

Jika aku harus memohon,, aku akan memohon...
Tinggalah dalam hariku...
Meski tak ada "kita", aku tak mengapa.
Kau tak pernah melukaiku. Tapi kini rindu terasa menyakitkan.

Kau yang tak mampu kuhapuskan. Jika kau tak ingin kembali ada dalam hariku,,,
Tolong....

Sabtu, 26 September 2015

Ada beberapa hal yang jauh lebih gampang saat diucapkan daripada benar-benar dilakukan. Move on, atau menyembuhkan diri setelah patah hati, adalah salah satunya. Kamu yang baru saja mengamputasi hubungan cinta tentu saja tahu betapa sulitnya.
Bukannya kamu tak berusaha melakukannya. Mencoba lupa agar senyum bisa kembali terukir di muka. Mencoba memberi maaf agar hati tak terus-terusan merasa luka. Namun ada saja waktu di mana semangatmu untuk berusaha tak setinggi biasanya. 

1. Mungkin rindu masih sering muncul tiba-tiba. Tapi tenanglah, itu bukan berarti kamu membutuhkannya. 

Rindu adalah tamu yang kurang ajar. Ia tak pernah bilang kapan mau datang.
Salah satu hal yang membuat move on terasa sulit adalah rindu yang sering muncul tiba-tiba. Ceritamu dengannya memang selesai baru-baru saja, sehingga bayangannya masih muncul tanpa kamu minta. Tapi tenanglah: perasaan rindu yang ada itu bukan berarti kamu masih membutuhkannya. Mungkin bukan sosoknya yang sebenarnya kamu rindukan — mungkin, kamu hanya ingin kembali merasakan hubungan yang bahagia. Dan itu tak harus dengan dia.
Mungkin kamu masih percaya bahwa kamu merindukan sosoknya, bukan bahagia yang pernah kamu rasa. Tapi setelah kalian tak bersama lagi, kamu dan dia akan bertransformasi di jalur sendiri-sendiri. Sosok yang pernah menjadi kekasihmu sudah pasti tak sama lagi — bahkan bisa saja akan sulit kamu kenali. Sosok yang kamu kenal dulu sudah tak ada lagi. Untuk apa menaruh harap dengan kondisi yang seperti ini?

2. Kadang ada hasrat dalam dirimu untuk “memperbaiki” masa lalu. Padahal, tugasmu hanyalah terus melangkah maju


Mungkin memang masih ada hasrat dalam hatimu untuk “memperbaiki” masa lalu. Meminta maaf padanya atas tindakan bodoh yang kamu lakukan secara tak sengaja. Menarik kembali kata-kata yang pernah menyakitkan dirinya. Melakukan apa yang kamu bisa, agar masa lalu tak perlu menjadi semenyakitkan ini.
Berhentilah melakukan itu. Kamu sudah tak punya urusan lagi dengan apa yang terjadi di masa lalu. Tugasmu hanyalah terus melangkah maju. Dan sebagai manusia, kamu hanya punya satu kepala. Mustahil menatap ke depan jika kamu terus menolehkan kepala ke belakang.

3. Saat kamu merasa tak bisa hidup tanpa dia: ingat bahwa kamu baru mengenalnya setelah belasan tahun tidak tahu bahwa dia ada


Saat hati sedang sedih-sedihnya, wajar jika kamu merasa tak bisa hidup tanpa dia. Pemikiran dramatis ini muncul karena kamu sudah terlalu terbiasa dengan kehadirannya. Rasanya aneh saat tiba-tiba dia tak lagi ada. Ide untuk kembali berbalikan pun akan tampak rasional dan layak dicoba.
Tapi jangan terburu-buru mempercayai pemikiranmu. Beri dirimu waktu. Ingat lagi, kamu sudah berusia dewasa saat pertama kali berkenalan dengannya. Ada tahun-tahun dalam hidupmu di mana kamu bahkan tidak tahu bahwa orang sepertinya hidup di dunia. Kalau kamu sudah pernah hidup tanpa dia untuk jangka waktu yang lama, dan kalau kamu toh baik-baik saja, kenapa sekarang harus meyakini bahwa hidupmu takkan sempurna kecuali dia ada?

4. Mungkin kamu bertanya-tanya apakah bisa kembali jatuh cinta. 

Saat kamu sedang sedih-sedihnya, berspekulasi tentang masa depan hanya akan membuat segalanya tambah runyam. Ketika bertanya-tanya apakah kamu bisa kembali jatuh cinta, hatimu yang kalut akan membuatmu percaya bahwa jawabannya sudah pasti tidak. Padahal, di saat-saat seperti ini kamu tidak butuh jawaban yang menjatuhkan. Yang kamu butuhkan adalah penghiburan, jaminan bahwa segalanya akan kembali baik-baik saja saat kamu sudah siap untuk baik-baik saja.

Tak usah bertanya lagi apakah kamu bisa kembali jatuh cinta. Kamu lebih kuat dari yang selama ini kamu kira. Bukan hanya kembali mencintai, kamu pun akan menemukan cinta yang lebih baik dari yang sudah ini.

5. Ada keindahan yang sudah menunggumu di depan. 

Kenapa kamu harus membuat diri sendiri terjebak di masa silam, jika ada keindahan yang sudah menunggumu di masa depan? Kamu tahu suatu hari akan dipertemukan dengan dia yang sudah tertakdirkan. Dia yang lebih pandai mengisi hati dan membahagiakan. Dia yang tak akan pernah mengecewakanmu dengan tindakan serampangan dan kata-kata yang menyakitkan.
Dia hanya akan datang jika hatimu sudah siap menyambutnya. Bukalah gembok itu pelan-pelan, agar kamu bisa kembali bahagia.

6. Hidup terus berjalan tak peduli keadaan hati. Tersenyumlah karena berbagai kebaikan yang masih bisa kamu nikmati.


Buktikan pada dirimu sendiri bahwa hubunganmu tidak mendefinisikan 100% hidupmu. Masih ada hal-hal lainnya yang bisa membuatmu merasa bahagia. Masih ada Ayah dan Ibu yang selalu sabar menghiburmu saat wajahmu terlihat lesu. Ada teman-teman yang siap melempar banyolan konyol untuk melepas sesak dalam dadamu. Kamu dilimpahi begitu banyak kebaikan. Nikmat yang mana lagi yang akan kamu dustakan?
Tak peduli keadaan hati, hidup terus berjalan. Jangan habiskan terlalu banyak waktu untuk “memperbaiki” masa lalu, karena ini sama saja dengan menyia-nyiakan sisa hidupmu.
Satu-satunya jalan adalah ke depan. Jangan pernah memutar balik ke belakang — di sana hanya ada hantu-hantu dan kenangan yang tak membutuhkanmu.



Kamis, 03 September 2015

Selalu Ada Hal Baik dari Setiap Perpisahan

Tak banyak yang kau tahu tentangku sepeninggal dirimu, kejadian yang terjadi satu tahun lalu tanpa aku ketahui apa penyebabnya. Yang sampai detik ini tak kulupakan sedikitpun. Jujur , sampai sekarang aku masih menyimpan sejuta tanya dalam hati. Karena sebelum kau meninggalkan aku begitu saja, hubungan kita masih baik - baik saja.

Apa kau pernah berfikir bagaimana rasanya jadi aku?
Kepergianmu yang meninggalkan aku tanpa sebab itu, menjadikanku sosok wanita kuat seperti ini. Luka yang begitu dalam telah kau tancapkan dalam hatiku, seakan membuat hatiku mati perlahan. sekilas mungkin semua itu terlihat bodoh.... Ya , aku terlalu bodoh karena memberikan kepercayaan pada orang yang salah.
Namun, Disisi lain ....
Aku selalu mengucap syukur, karena mungkin ini adalah jalan yang terbaik. Tak pernah sedikitpun terlintas penyesalan dalam benakku. Karena semenjak perpisahan itu aku menemukan sesuatu yang tak pernah kulihat selama ini, karena aku terlalu berfokus padamu. banyak orang yang begitu menyayangiku sepenuh hati, aku baru menyadari keberadaan mereka setelah aku kehilanganmu. Kehilanganmu tlah membuka mata hatiku, Ya , bersyukur walaupun aku baru menyadari semua itu.
 Kehilanganmu adalah hal yang paling aku takuti , setelah aku menyerahkan sepenuh hatiku untukmu. Tapi itu dulu ...... Sekarang, aku yakinkan diriku untuk mencintai mereka yang begitu mencintaiku. Namun aku tetap mencintaimu dengan cara yang berbeda.

Perpisahan itu, membuatku lebih dekat dengan sang penciptaku.

karena sepeninggal dirimu membuatku menjadi wanita yang selalu ingin dekat pada penciptaku, Tak pernah sedetik pun aku ingin berlalu tanpa berdoa & mengucap syukur padanya Karena aku masih mempunyai keluarga yang utuh & selalu memberikan kekuatan untukku. Aku lakukan Setiap hari, bahkan aku selalu menyempatkan mengadukan semua yang aku rasa disepertiga malam yang tak pernah kulakukan sebelumnya. Aku selalu bercerita padaNYA tentangmu, aku selalu menanyakan kabarmu padaNYA. Maafkan Aku tuan, karena sampai detik ini masih namamu yang selalu aku sebut dalam doaku. izinkan mengungkapkan ini :
 mencintaimu dalam diamku karena dengan begitu aku selalu merasa didekatmu.
KepadaNYA sang pemilik hati ini aku berserah diri, mungkin dengan begitu semua kan baik - baik saja. Dia yang menguatkan Hati & Cinta ini,  mungkin suatu saat kau akan merasakan hal yang sama.

Untukmu yang Memilih Pergi; Semoga Tuhan Masih Menjagamu Saban Hari

 

orang selalu bilang, “Lupakan. Ikhlaskan. Hidup kalian toh sudah tak lagi saling bersinggungan.” Tapi sedari dulu aku lebih memilih percaya pada hal-hal baik yang terkadang naif dan terdengar sulit dipahami. Termasuk soal terus mendoakanmu sampai hari ini. Jangan terkikik dan tinggi hati karena merasa aku masih menyimpan hati. Ini jauh lebih dalam dari sekadar mengajukan permohonan untuk orang yang dicintai. Mendoakanmu, malah jadi mantra bagiku untuk menyembuhkan diri sendiri. Setelah sedalam itu kamu meninggalkan lebam di hati, serpih-serpih doa perlahan melekatkannya kembali.


Semoga engsel hatimu dijaga Tuhan kali ini. Agar kau tak gegabah memasukkan orang hanya demi menghalau sepi

Hatimu adalah lumpur hisap paling berbahaya yang pernah pernahku tahu. Sekali pintunya terbuka, rasa sakit pun bisa mudah terhalau karena tersapu nyaman di situ. Rasa kurang dihargai bisa tak nyeri di hati saat dikaburkan oleh candaanmu. Kenyataan bahwa diri ini tak jadi prioritas anehnya membuat saya pernah merasa tetap pantas bertahan di situ.

Semoga, hanya saya yang Tuhan buat percaya pada kata “selamanya.” Tak ada lagi yang layak sakit karena beberapa silabel sederhana. Untuk itu, saya tak akan berhenti berdoa


Kemampuanmu memberi janji harus diakui layak membuat siapapun angkat topi. Kamu adalah rajanya persuasi. Kontak matamu tak pernah gagal meluluhkan hati.
Di sampingmu saya sempat percaya bahwa satuan “selamanya” akan ada. Kita sudah berbincang soal menjadi tua bersama,
Namun ternyata selamanya untukmu itu seperti kerupuk yang seperti angin saja. Pffft ia melempem dan menguap begitu saja. Meninggalkan ia yang percaya ternganga lama.
Semoga Tuhan hanya memberikan kedunguan itu pada saya. Tak perlu lagi ada orang lain yang merasa dibodohi oleh kata yang seharusnya sakral maknanya.

Kamu jelas sudah tak signifikan lagi. Tapi saya masih mendoakanmu sampai hari ini. Kamu sudah tahu ini bukan karena urusan hati. Doa yang tak henti-henti menyembuhkan hati. Doa ini juga menjaga mereka yang kelak kembali kau dampingi.

Menikah dengan orang yang kamu cintai itu suatu hal yang mungkin, tapi mencintahi orang yang kau nikahi itu wajib.

Minggu, 09 Agustus 2015

WeddingSeries (ustadz Muhammad Nuzul Dikri, LC)


Kriteria memilih Pasangan
  • ·         Agama dan Akhlaqnya Bagus (UTAMA)
“JIKA ADA YANG MELAMAR ANAK/ADIK PEREMPUANMU DAN KAMU RIDHO ATAS AGAMA DAN AKHLAQNYA MAKA NIKAHKANLAH JIKA TIDAK MAKA AKAN TERJADI FITNAH DAN KERUSAKAN YANG PARAH”
  • ·         Kriteria (pertimbangan saja)
Prosesnya niihh....
  1. Sholehahkan diri dulu
  2. Jujur menetapkan kriteria 
  3.  Memilih mediator yang amanah 
  4.  Kroscek informasi dulu baru boleh percaya
  5. Diperbolehkan berbicara (yang berkualitas) dengan calon jika ada hajat
  6. Diperbolehkan ngetes si calon
  7. NADHOR---> (melihat), boleh melihat muka,telapak tangan dan bagian tubuh yang biasa dilihat oleh mahram 
  8.  Istikharah

To be continue.....

Sabtu, 08 Agustus 2015

KLIK (Klinik Nikah) Jember



Materi Pertama : Tahapan Pemilihan Jodoh & Ta'aruf

Disini saya akan menuliskan poin-poinnya saja karena jika di perjelas membutuhkan waktu yang lama.

Ta'aruf : mengenal, memahami, mengerti, saling memahami

  1. Isi Informasi yang harus diketehui para pencari jodoh terhadap si Calon : 
  • Dien (agama) : Shalat jamaahnya mungkin, atau kegiatan selepas shalat subuh, dll.
  • Kasih sayang  : sikap dengan keluarga khusus ibunya
  • Nasab (Bayground keluarga) 
  • Anwal (pekerjaan) 
2. Informasi bisa melalui:
  • Orang tua /adik /keluarga besar
  • tetangga
  • pembimbing / murobbi 
  • pengalaman sendiri (pernah ikut organisasi bareng mungkin)
  • Sahabat
3. Syarat Informan
  • Sudah menikah
  • Beragama baik
  • Pengalaman dan bijak
  • Mengerti watak sasaran
  • Berkepribadian kuat 
 PUTUS DULU YA, BIAR NIKMAT NGELIATNYA, hehe

TA'ARUF NIATNYA (visi) UNTUK MENIKAH, KALAU KENALAN YA CUMA MENYENANGKAN SYAHWAT

TA'ARUF --->SIAP MENIKAH bukan INGIN MENIKAH

4. Adab Ta'aruf
  • tidak berkhalwat (berduaduaan) dan berikhtilat (bercampurbaur dengan bukan mahram)
  • menjaga pandangan
  • menjaga suara
  • menjauhi hal dan diskusi yang tidak bermanfaat
5. Kecerobohan saat Ta'aruf
  • tidak persiapan terlebih dahulu
  • grogi berlebihan
  • menganggap momen ini momen perkenalan biasa
  • tempat yang tidak kondusif 
  • terlalu banyak yang menemani
  • tidak melihat lawan ta'aruf sedikitpun
  • jawaban ta'aruf yang terlalu lama (jaraknya kelamaan)
  • tidak ada perantara
NIKAH OTODIDAK (tanpa ilmu) ? HANCUR!!!

CARA BAIK --->TIDAK SUKSES--->COBAAN
CARA JELEK-->TIDAK SUKSES--->HUKUMAN
CARA BAIK-->SUKSES-->NIKMAT
CARA JELEK-->SUKSES--ISTIDRAJ

 YAKIN BIAR NGGAK GALAU

YAKINKAN ORANG TUA (pekerjaan, prinsip dll Si calon)

Si IKHWAN BELUM SIAP???? JANGAN ditabrak 
 
MATERI KEDUA: KITBAH dan MAHAR

a.       NADHOR
·         Melihat-->PENTING
·         Mengenali calon pasangan


JODOH MAH GAK USA DICARI, TINGGAL JEMPUT AJA

BERBUKALAH PADA WAKTUNYA JIKA BELUM MAKA TERUSLAH BERPUASA, MENIKAHLAH JIKA SUDAH SIAP DAN MAU JIKA BELUM MAKA TETAPLAH “BERPUASA”

b.      KHITBAH
·         Janji untuk menikahi
·         Jangan sering berinteraksi
·         Proses meminta persetujuan pihak wanita untuk menjadi istri dari pihak laki-laki
·         Wanita TIDAK DISYARI’ATKAN untuk mengkhitbah pria, TETAPI diperbolehkan MENAWARKAN diri untuk dikhitbah pria shaleh dengan ungkapan kiasan/langsung baik dilakukan sendiri atau lewat perantara.

SYARAT WANITA YANG DIKHITBAH
CARA KHITBAH
JEBAKAN KHITBAH
MEMBATALKAN KHITBAH & KONSEKWNSINYA

c.       MAHAR
SYARAT MAHAR
UKURAN MINIMAL MAHAR



BIKIN PROPOSAL


 
  TUKAR PROPOSAL

ISTIKHARAH

TA’ARUF

ISTIKHARAH

KHITBAH

AKAD

WALIMAH


Gimana??
masih pengen cepet nikah tanpa si Ikhwan tanpa pekerjaan???
tunggu postingan selanjutnyaa... :)