setelah dulu pernah disakit, aku pun mejadi agak pemilih. iyah pemilih, lebih selektif dalam menerima pria yang menhampiri, lebih menerapkan tipe pria keinginanku.tipe-tipe seperti orang tersebut, mapan, good looking,pengetahuannya luas, giat bekerja, baik, lawan bicara yang dahsyat tidak meninggalkan mulut terbuka dan mata terkantuk-kantuk. tapi disini entah apa arti dari mapan dan salahkah jika wanita sepertiku yang biasa-biasa saja menerapkan sifat pemilih.
ada sebuah kutipan dari blogger favorit saya....
"karena terlalu banyak pria mondar mandir di hidup saya, dan yaa saya
persilahkan-persilahkan saja mereka duduk di ruang tamu hati saya yang
hancur, nikmati seadanya dan silahkan pergi jika sudah tak betah."
"seseorang yang membuat saya haus ingin cepat bertemu lagi untuk
membicarakan hal seru, membicarakan hal yang telah lampau, gagasan baru
dan kemungkinan masa depan. Seseorang yang kehadirannya lebih saya
butuhkan untuk memenuhi hasrat berbicara, tertawa bersama dibanding
pelukan dan ciuman mesra bertukar liur."
aku sangat mendambakan pria seperti itu, mirip dengan orang tersebut. pria yang kemampuannya sama dengan aku bahkan kalau ada harus diatasku. kemampuan apapun, wawasan, disiplin ilmu, pengalaman tentang hati atau apalah. bukannya aku tidah respect dengan yang dibawahku, aku welcome asal nyaman. tapi kalo kenyataan di masyarakat nggak mendukung??entahlah yang jelas sekarang aku ingin dan butuh pria seperti itu. ingat, tidak hanya ingin....Tuhan terima kasih engkau telah memberiku pelajaran yang berharga, berikan aku yang terbaik. atas kekasihku yang ditulis Tuhan dalam bukunya bernama takdir. :")